Jasa para dokter tak dipungkiri lagi begitu sangat besar bagi masyarakat. Ketika banyaknya wabah penyakit di tengah-tengah masyarakat, merekalah yang mengobati dan mencegah penyebaran penyakit bi idznillah. Masyarakat sembuh dan bisa kembali beraktivitas melalui tangan para dokter yang sangat ahli di bidangnya tersebut, namun tentunya Allah Ta’ala-lah yang menyembuhkan lewat sebab mereka para dokter.
وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ
“dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku” (QS. Ash-Syu’araa [26]: 80).
Ketika para dokter memiliki jasa sangat besar untuk kesembuhan penyakit fisik dan duniawi masyarakat, maka disana ada mereka yang memiliki peran yang sangat penting dalam kesembuhan penyakit-penyakit qalbu masyarakat. Melalui mereka, masyarakat bisa mendapatkan hidayah bi idznillah.
Mereka menyeru masyarakat untuk berbuat kebaikan dan mencegah daripada berbuat keburukan. Mereka menyelamatkan manusia dari dosa, maksiyat, dan azab Allah, dan berusaha membawa mereka kepada kebahagiaan hakiki hingga ke surga-Nya, tidak tertipu dengan dunia, tipu daya setan, dan mengikuti hawa nafsunya. Bahkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa tanpa mereka Allah akan menurunkan azab yang merata menimpa masyarakat seluruhnya dan do’a-do’a takkan dikabulkan oleh-Nya.
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ.
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan azab-Nya dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun doa kalian tidak lagi dikabulkan” (HR. Tirmidzi no. 2169).
Ya, merekalah orang-orang shalih pilihan Allah yang senantiasa beramar ma’ruf nahi munkar, mereka adalah Para Dokter Agama, mengobati dan menyelamatkan qalbu yang sakit dan tersesat bi idznillah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (W 728 H) rahimahullah menyebutkan:
الآمِرُوْنَ بِالمَعْرُوْفِ وَالنَّاهُوْنَ عَنِ المُنْكَرِ أَطِبَّاءُ الأَدْيَانِ، الَّذِيْنَ تُشْفَى بِهِم القُلُوْبُ المَرِيْضَةُ، وتَهْتَدِيْ بِهِمْ القُلُوْبُ الضَّالَّةُ.
“Orang-orang yang menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah para dokter agama. Melalui mereka, qalbu-qalbu yang sakit bisa mendapatkan kesembuhan dan qalbu-qalbu yang tersesat mendapatkan hidayah” (Jaamiul Masail li ibni Taimiyyah, 5/237).
والله تعالى أعلم..
اللهم أعنا على الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر واجعلنا من الراشدين.. اللهم آمين.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *