Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خُلِقًتْ المَلَائِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَ الجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ
“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan sebagaimana yang disebutkan untuk kalian. ” (HR Muslim: 5314)
Banyak di antara ulama ahli tafsir yang berkata, “Jin diciptakan sebelum Adam ‘alaihissalam. Sebelum mereka, di bumi ada Al-Hin dan Al-Bin. Allah menguasakan jin atas mereka yang kemudian membunuh mereka kemudian tinggal di bumi disebabkan perbuatan yang Al-Hin dan Al-Bin lakukan. Adh-Dhahak menyebutkan dari shahabat Ibnu Abbas radliyallaahu ‘anhuma bahwasanya ketika jin melakukan kerusakan di muka bumi dan melakukan penumpahan darah, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Iblis disertai prajurit dari malaikat kepada mereka yang kemudian membunuh dan mengusir mereka ke pulau-pulau di lautan.”
Imam Hasan Al-Bashri berkata, “Iblis sama sekali tidak pernah menjadi malaikat walau sekejap mata. Sungguh, Iblis adalah kakek moyang jin sebagaimana Adam adalah kakek moyang manusia.”
Jin diciptakan dari api. Mereka seperti manusia yang makan, minum, dan beranak pinak. Di antara mereka ada yang beriman dan ada pula yang kafir. Pendapat yang shahih adalah bahwa jin yang beriman akan masuk jannah.
Nama Iblis sebelum melakukan kedurhakaan adalah Azazil dan kunyahnya adalah Abu Kurdus. Diriwayatkan dari shahabat Jabir radliyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau. bersabda:
إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى المَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فِيْ النَّاسِ فَأَقْرَبُهُمْ عِنْدَهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً
“Iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian mengutus dan tentaranya kepada manusia. Anak buah yang paling dekat dengan Iblis adalah yang paling besar fitnahnya kepada manusia.” (HR Muslim: 5314)
Sumber : Al-Bidayah wa An-Nihayah karya Ibnu Katsir rahimahullah