Tidaklah mereka yang benci kepada ajaran Islam kecuali mereka yang akan merugi dan menerima akibat dari perbuatannya. Ada yang disegerakan di dunia dan ditampakkan, dan ada yang balasannya ditangguhkan di akhirat.
Orang pinter namun sombong, angkuh dengan kecerdasannya, merasa agama inilah yang butuh dengannya, mengklaim tanpanya Islam takkan maju dan tersebar. Belajar ilmu agama hanya untuk mengejar dunia dan popularitas. Beragama mengikuti hawa nafsunya.
Islam tidak butuh dengan kita, kitalah yang butuh dengan Islam, kitalah yang mendapat kebaikan dengan perjuangan kita untuknya. Itulah tujuan pertama, utama, dan terakhir kita dalam hidup ini.
Untuk apa kita hidup sementara di dunia ini lalu mati begitu saja, kalau cuma sekolah, sekolah untuk bekerja, bekerja untuk cari nafkah, cari nafkah untuk makan, minum, beristri, punya anak, bersenang-senang, membangun rumah, beli mobil, perhiasan, dst, lalu kita tiada puasnya menjadi tua hingga kemudian mati tanpa amal shalih yang berarti, tanpa ilmu yang bermanfaat, tanpa keluarga yang shalih yang selalu mendoakan kita, hati kita selalu terpaut dengan dunia, dunia, dan dunia. Ketika diingatkan dengan akhirat, bangkit kesombongan dan mencari perselisihan.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿١٦٢﴾ لَا شَرِيكَ لَهُۥۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرۡتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ ﴿١٦٣﴾ قُلۡ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ أَبۡغِي رَبّٗا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيۡءٖۚ وَلَا تَكۡسِبُ كُلُّ نَفۡسٍ إِلَّا عَلَيۡهَاۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٞ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرۡجِعُكُمۡ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ
Katakanlah, “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).” Katakanlah, “Apakah (patut) aku mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan (QS. Al-An’am [6]:162-164).”
Allah Ta’ala yang Maha Menciptakan seluruh makhluk, manusia, jin, Iblis, malaikat, tumbuh-tumbuhan, binatang, dari yang awal hingga yang akhir, bumi, langit, dan seluruh alam semesta, dan Dialah Yang Maha Menguasai Hari Pembalasan, hari akhirat kelak.
Allah mengutus Rasul-Nya yang mulia, menurunkan kitab suci-Nya, Al-Qur’an, menjadikan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai sumber ilmu dan suri tauladan dengan hadits-hadits Beliau, sebagai petunjuk ke jalan yang lurus, jalan kebenaran, shirathal mustaqim, tidak akan tersesat mereka yang mempelajari dan mengamalkan, berpegang teguh kepada keduanya dengan pemahaman yang benar yang diajarkan oleh Nabi dan Para Pewaris ilmu Nabi.
Allah Ta’ala menjadikan ujian kehidupan untuk setiap manusia berupa Iblis dan setan, hawa nafsu, serta kenikmatan dunia yang melalaikan. Sungguh beruntung mereka yang lulus dan berhasil dalam ujian kehidupan dunianya, paham hakikat kehidupan dan yang diinginkan oleh pencipta-Nya, mati dalam keadaan husnul khatimah, kemudian tinggal di alam barzakh dan alam akhirat yang kekal dan penuh dengan kenikmatan.
Sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari (W 256 H) rahimahullah dalam kitab shahihnya, tentang seorang muallaf cerdas, munafik, dipercaya oleh Nabi, namun kemudian murtad dan akhirnya bumi pun enggan menerima jasadnya.
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ رَجُلٌ نَصْرَانِيًّا فَأَسْلَمَ وَقَرَأَ الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ. فَكَانَ يَكْتُبُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَادَ نَصْرَانِيًّا فَكَانَ يَقُولُ مَا يَدْرِي مُحَمَّدٌ إِلَّا مَا كَتَبْتُ لَهُ فَأَمَاتَهُ اللهُ فَدَفَنُوهُ فَأَصْبَحَ وَقَدْ لَفَظَتْهُ الْأَرْضُ. فَقَالُوا هَذَا فِعْلُ مُحَمَّدٍ وَأَصْحَابِهِ لَمَّا هَرَبَ مِنْهُمْ نَبَشُوا عَنْ صَاحِبِنَا، فَأَلْقَوْهُ فَحَفَرُوا لَهُ فَأَعْمَقُوا فَأَصْبَحَ وَقَدْ لَفَظَتْهُ الْأَرْضُ فَقَالُوا هَذَا فِعْلُ مُحَمَّدٍ وَأَصْحَابِهِ نَبَشُوا عَنْ صَاحِبِنَا لَمَّا هَرَبَ مِنْهُمْ فَأَلْقَوْهُ. فَحَفَرُوا لَهُ وَأَعْمَقُوا لَهُ فِي الْأَرْضِ مَا اسْتَطَاعُوا فَأَصْبَحَ وَقَدْ لَفَظَتْهُ الْأَرْضُ، فَعَلِمُوا أَنَّهُ لَيْسَ مِنْ النَّاسِ فَأَلْقَوْهُ.
Telah bercerita kepada kami Abu Ma’mar telah bercerita kepada kami ‘Abdul Warits telah bercerita kepada kami ‘Abdul ‘Aziz dari Anas radhiallahu’anhu berkata,
“Ada seorang laki-laki Nashrani masuk Islam lalu membaca surah Al-Baqarah serta Ali ‘Imran. Dia biasa menulis untuk Nabi ﷺ. Tapi kemudian dia kembali kepada agama Nasrani dan berkata, “Tidak ada yang diketahui Muhammad melainkan apa yang aku tulis untuknya”.
Kemudian Allah mewafatkannya lalu mereka (teman-temannya) menguburkannya. Pada keesokan harinya, jasadnya dimuntahkan oleh bumi, maka teman-temannya berkata, “Ini adalah perbuatan Muhamad dan shahabat-shahabatnya karena teman kita ini berpaling dari agama mereka, lalu mereka membongkar kuburannya dan mencampakkannya”.
Maka mereka kembali menguburkannya dan menggali lubangnya lebih dalam. Namun keesokan harinya, jasadnya kembali dimuntahkan oleh bumi, maka teman-temannya berkata, “Ini adalah perbuatan Muhamad dan sahabat-shahabatnya karena teman kita ini berpaling dari agama mereka, lalu mereka membongkar kuburan teman kita ini dan mencampakkannya”.
Maka mereka kembali menguburkannya dan menggali lubangnya lebih dalam lagi sebatas yang mereka mampu. Akan tetapi kembali pada keesokan harinya jasadnya itu dimuntahkan kembali oleh bumi hingga mereka menyadari bahwa kejadian itu bukan perbuatan manusia dan akhirnya mereka mencampakkannya begitu saja”.
(HR. Bukhari no. 3617)
Masa depan akhirat hakiki yang penuh dengan kebahagiaan ada di depan mata, berjuanglah wahai Muslim Sejati..! Demi Allah, Dia takkan pernah menyia-nyiakan perjuanganmu.
والله تعالى أعلم وهو ولينا ومولانا..
اللهم توفنا مع الأبرار، ولا تخلفنا في الأشرار، وألحقنا بالأخيار. اللهم افسح لنا في قبورنا مد البصر وافرش قبورنا من فراش الجنة واعذنا من عذاب القبر.. اللهم آمين.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *